Kategori
Berita

1 Juni : Memaknai Kembali Hari Lahir Pancasila di Era Digital

Setiap tanggal 1 Juni, kita memperingati Hari Lahir Pancasila — hari ketika ideologi bangsa Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh Ir. Soekarno pada tahun 1945. Lewat pidatonya di sidang BPUPKI, Soekarno menyampaikan lima prinsip dasar yang kelak menjadi pondasi negara Indonesia. Lima prinsip itu kemudian dikenal sebagai Pancasila, yang hingga hari ini menjadi penuntun arah bangsa dalam berbagai aspek kehidupan.

Pancasila bukan hanya kumpulan nilai yang dipajang di dinding kelas atau dibacakan saat upacara. Di balik setiap silanya, ada filosofi kehidupan yang begitu dalam: tentang bagaimana kita percaya kepada Tuhan, menghargai sesama manusia, bersatu dalam perbedaan, menjunjung demokrasi, dan menciptakan keadilan sosial. Nilai-nilai ini terus relevan, bahkan di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks dan serba digital.

Hari Lahir Pancasila seharusnya menjadi momen refleksi, terutama bagi generasi muda yang hidup di era internet dan media sosial. Kita dihadapkan pada derasnya arus informasi, polarisasi opini, hingga sikap intoleransi yang bisa merusak persatuan. Di sinilah pentingnya kembali pada semangat Pancasila: saling menghormati, gotong royong, dan berpikir kritis namun tetap beretika.

Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan zaman, Pancasila bukanlah warisan yang usang, melainkan kompas moral yang fleksibel dan kontekstual. Mari jadikan Hari Lahir Pancasila sebagai pengingat bahwa kita adalah bangsa yang besar karena mampu menyatukan keberagaman. Sudah saatnya kita tidak hanya mengenang Pancasila, tapi juga menghidupkannya dalam kata, karya, dan aksi nyata.

Kategori
Berita

Penetapan Gubernur-Wakil Gubernur Jateng Terpilih Disampaikan ke Presiden

SEMARANG – Penetapan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah terpilih telah diumumkan dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Tengah pada Jumat, 7 Februari 2025.

Sesuai dengan Keputusan KPU Provinsi Jateng Nomor 25 Tahun 2025 tentang Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Tahun 2024, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024 adalah Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.

Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Sumanto, mengatakan bahwa berdasarkan surat edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri), DPRD Jateng mengumumkan hasil penetapan paslon gubernur dan wakil gubernur terpilih dalam Rapat Paripurna, sebelum disampaikan kepada Presiden melalui (Mendagri) untuk dilakukan pengesahan dan pelantikan.

“Kemarin kita mendapatkan surat penetapan dari KPU Jateng mengenai hasil sidang pleno. Kemarin siang diserahkan kepada kita,” ucapnya usai rapat.

Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., menyampaikan, pengumuman penetapan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dalam Rapat Paripurna merupakan tindak lanjut dari keputusan KPU Jawa Tengah.

Sesuai aturan, setelah pengumuman penetapan dari DPRD, kemudian hasilnya akan diusulkan kepada Mendagri untuk mendapatkan pengesahan.

“Selanjutnya akan dilantik oleh Presiden yang akan dilaksanakan di Jakarta. Pelaksanaan pelantikan 20 Februari 2025,” katanya usai rapat paripurna.

Pada kesempatan tersebut, Pj Gubernur menyampaikan terima kasih dan apresiasi terkait pelaksanaan Pilkada 2024 yang berjalan dengan tertib, lancar, dan kondusif.

“Terima kasih kepada penyelenggara pemilu, TNI, Polri, partai politik, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat yang berpartisipasi dalam pelaksanaan Pilkada 2024,” katanya.

sumber: https://humas.jatengprov.go.id

Kategori
Berita

Peresmian Kantor Pusat PT. Tirta Utama oleh Gubernur Jawa Tengah

Suatu kehormatan bagi kami merayakan momen bersejarah: Peresmian Kantor PT Tirta Utama Jawa Tengah (Perseroda) pada Kamis, 24 Agustus 2023 di Jl. Perintis Kemerdekaan No.64 Kelurahan Banyumanik, Kota Semarang.

Acara ini dihadiri dan diresmikan Bapak Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah dengan menandatangani batu prasasti sebagai simbolis peresmian gedung kantor baru PT Tirta Utama Jawa Tengah (Perseroda).

Kategori
Berita

Implementasi CSR: PT Tirta Utama Beri Bibit Jagung untuk Petani

Pekalongan – Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas mengamanatkan  pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) kepada stakeholder yang berada di lingkungan sekitar perusahaan.

PT Tirta Utama Jawa Tengah (Perseroda) yang telah berubah status badan hukum dari perusahaan daerah (PD) menjadi perseroan terbatas (PT) tidak butuh waktu lama untuk mengimplementasikan amanat UU tersebut melalui pemberian bibit jagung dan pupuk.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap petani di sekitar sumber air yang dikelola oleh PT Tirta Utama Jawa Tengah (Perseroda) unit Petanglong, pada hari Jumat (17/06) perusahaan menyerahkan bibit jagung dan pupuk kepada perwakilan kelompok tani Desa Batursari dan Desa Sengare, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan.

Pada kesempatan tersebut, PT Tirta Utama memberi bibit jagung dan pupuk yang rencananya akan dialokasikan pada lahan seluas 8 hektare milik kelompok tani. Latar belakang pemberian bibit jagung karena peralihan musim menuju kemarau yang ditandai dengan debit air yang fluktuatif. Oleh karena itu, petani perlu melakukan pengalihan jenis tanaman.

PT Tirta Utama Unit Petanglong yang beroperasi di wilayah Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Batang membaca kebutuhan kelompok tani tersebut sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.

Kehadiran perusahaan dalam sebuah wilayah tentu berimplikasi pada lingkungan sehingga CSR menjadi perwujudan kesinambungan interaksi yang positif antara perusahaan dengan masyarakat. “Ke depannya, program pemberian bibit jagung akan menjadi kegiatan rutin dan diharapkan menjadi pilot project desa binaan perusahaan. Targetnya tidak hanya berhenti pada pemberian bibit tetapi purnapanen akan dibantu,” ujar Amir Tohari, Direktur Umum PT Tirta Utama, dalam kunjungannya ke unit Petanglong (22/06).

Kategori
Berita

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Launching Hasil Pembangunan SPAM Regional

Pekalongan- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya, meresmikan hasil pembangunan SPAM Regional tahun 2021 yang meliputi SPAM Regional Bregas, SPAM Regional Petanglong, dan SPAM Regional Keburejo pada hari Kamis, 17 Maret 2022 di Reservoir 1.000 m³ SPAM Regional Sistem Kabupaten Batang.

Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jawa Tengah (DPUBMCK), Dr. Ir. AR. Hanung Triyono, M.Si dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, Cakra Nagara, S.T., M.Eng. dengan disaksikan oleh Direktur Utama PT Tirta Utama (Perseroda), Djoko Suprapto, S.E., M.M. sebagai pengelola sementara.

Dalam sambutannya, Kepala BPPW, Cakra Nagara menyampaikan amanat UU Nomor 23 Tahun 2014 mengenai tugas pemerintah dalam konteks pembinaan. Secara khusus, pembinaan  fokus pada pembangunan untuk mendukung daerah sehingga nantinya pembangunan mengarah pada peningkatan pendapatan daerah. “Hasil laporan Pak Hanung (Kepala Dinas DPUBMCK) tentang Petanglong ini cukup menggembirakan. Harapannya diikuti oleh SR-SR lainnya. Pemerintah melakukan piloting triggering untuk mendorong pemerintah daerah agar mempunyai PAD.” Ujar Cakra.

Selain itu, Cakra pun sempat menyinggung Kawasan Industri Batang yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Cakra mengingatkan Pemprov Jawa Tengah dan Perseroda Tirta Utama untuk terus berkoordinasi terkait perkembangan kawasan.

Kepala Dinas Pekerjaaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya, Hanung Triyono pada kesempatan lain menambahkan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat adalah kewajiban pemerintah. Usaha pemenuhan kebutuhan dasar dilakukan dengan pembangunan fasilitas.

“Pemenuhan kebutuhan air bersih itu kewajiban pemerintah dalam hal ini DPUBMCK. Oleh karena itu, pembangunan SPAM regional adalah salah satu usaha pemenuhan kebutuhan dasar regional,” jelas Hanung.

Serah Terima

Pada kesempatan yang sama, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya sekaligus menyerahkan pengelolaan SPAM Regional kepada PT Tirta Utama (Perseroda) yang diterima langsung oleh Djoko Suprapto selalu direktur utama.

Hanung berharap pembangunan SPAM regional dimanfaatkan dengan maksimal. Pemerintah mengalokasikan dana tiap tahunnya untuk percepatan penyerapan. Utamanya adalah misi pelayanan. Tirta Utama sebagai penyedia air baku kemudian bekerja sama dengan PDAM sebagai offtaker yang bertemu langsung dengan masyarakat. Kerja-kerja ini mesti dilakukan cerdas dan profesional.

“Diawali dengan launching reservoir diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Pesan saya membangun itu mudah tetapi merawat itu yang luar biasa, butuh ketelitian, kerja keras, kerja cerdas, dan profesionalitas,” lanjut Hanung.

Sementara itu, Djoko Suprapto, Direktur Utama Tirta Utama, menyampaikan apresiasinya kepada pihak-pihak yang telah bekerja keras sehingga pembangunan SPAM dapat berjalan dengan baik. Secara khusus, Djoko menyinggung SPAM Petanglong sebagai cikal bakal reservoir regional Batang yang memberikan kebermanfaatan sejak pertama kali diresmikan. Dalam paparannya, Djoko menyebut 200 liter/detik IPA Petanglong telah terserap 70 liternya oleh Kota Pekalongan, 30 liternya oleh Kabupaten Pekalongan, dan per bulan ini (Maret) sebanyak 20 liter diserap oleh PDAM Batang yang melayani masyarakat Batang.

“Terima kasih kepada Pak Yulianto (Direktur Utama PDAM Batang), dengan penyerapan ini berarti terminologi Petanglong (Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang, dan Kota Pekalongan) akan terealisasi mulai bulan depan karena (PDAM Batang) resmi menyerap dari SPAM Petanglong,” ujar Djoko.   

Kategori
Berita

Komisi C & Kemenko Marves Bahas Pengelolaan Air Baku di KITB

JAKARTA – Komisi C DPRD Provinsi Jateng berdiskusi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi (Kemenko Marves) membahas pengelolaan air curah di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jumat (17/12/2021). Dalam diskusi itu, Ketua Komisi C Bambang Haryanto menanyakan soal regulasi dan kebijakan pusat, terkait dengan pengelolaan KITB.

“Kami disini ingin memahami persoalan regulasi terkait pengelolaan air curah di KITB,” katanya.

Sementara, Dirut PT Tirta Utama Jawa Tengah (Perseroda) Joko Suprapto menilai pihak pengelola harus mampu memenuhi air curah/ baku yang cukup besar. Dalam hal pengelolaan air curah di KITB itu, ia meyakini Tirta Utama mampu mensuplai kebutuhan tersebut.

“Memang dibutuhkan perusahaan air bersih yang berkompeten dan profesional. Selama ini, Tirta Utama memiliki SPAM di beberapa daerah dalam pemenuhan air curah,” kata Joko.

Anggota Komisi C, Mustholih, mengaku sangat mendukung pengelolaan air baku dilakukan PT Tirta Utama Jawa Tengah (Perseroda). Karena, secara politis, dukungan terhadap BUMD Non Keuangan itu dibutuhkan agar kinerjanya semakin meningkat agar bisa berkontribusi untuk masyarakat dan pendapatan asli daerah (PAD).

“Kami mendukung Tirta Utama bisa mengelola air baku di KITB sehingga kinerjanya terus meningkat,” kata Mustholih.

Menanggapinya, Suraji sebagai Kabid Infrastruktur Sumber Daya Air & Pantai pada Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air dan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur & Transportasi Kemenko Marves mengatakan, dalam Perpres Nomor 79 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Jateng, persoalan dalam pengelolaan KITB Batang sudah dijelaskan. Dari aturan itu, kewenangan Provinsi Jateng dijelaskan dalam hal investasi.

Soal pengelolaan air curah atau suplai air baku, saat ini sudah dibangun dari daerah Kaliurang. Pihaknya mempersilahkan PT Tirta Utama Jawa Tengah (Perseroda) untuk terlibat dalam pengelolaan tersebut.

“Diprediksi, pada 2024 ada kekurangan air sehingga butuh air baku yang sangat besar. Diakui, daerah pantura kesulitan untuk mencari air baku sehingga suplai dari Kaliurang,” kata Suraji. (dprd.jatengprov.go.id)

Kategori
Berita

Menilik Eksistensi dan Tantangan PDAB Tirta Utama

Perusahan Daerah Air Bersih (PDAB) Tirta Utama, bergerak di bidang pelayanan air bersih atau air curah. Pelanggannya merupakan gabungan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di wilayah Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes dan Kota Madya (Kodya) Tegal.

Untuk semantara ini, pelayanannya masih menangani Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang cakupannya di wilayah regional. SPAM adalah suatu sistem yang mengurusi proses penyediaan air minum mulai dari perencanaan sumber air baku (kualitas & kuantitas), transmisi air baku dari intake (sumber air baku) ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan teknologi Instalasi Pengolahan Air/ IPA yang efektif dari segi performance dan biaya.

Ada tiga unit layanan SPAM yang dimiliki Tirta Utama. Pertama, SPAM Regional Bregas, melayani Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal dan Kota Tegal. SPAM Regional Bregas mengadopsi sistem lama yang dikembangkan sejak tahun 1992. Terpasang untuk sistem 950 liter per detik. Satu liter per detik maksimal 80 sampai 100 sambungan rumah.

Kedua, SPAM Regional Keburejo, fokus pelayanannya di wilayah Kebumen dan Purworejo. SPAM ini sudah memperoleh bantuan dari pemerintah sehingga untuk sementara mampu menghasilkan air bersih sekitar 350 liter per detik dari rencananya 600 liter per detik. Rencananya, dari 600 liter per detik, dialirkan ke Kabupaten Kebumen 400 liter perdetik untuk 32.000 sambungan rumah dan Kabupaten Purworejo 200 liter perdetik untuk 16.000 sambungan rumah.

Dan ketiga SPAM Regional Petanglong, melayani Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang dan Kota Pemalang. SPAM Petanglong dibangun dengan memanfaatkan dua sumber air baku yakni Bendungan Jambangan dan Kaliboyo. Target pelayanan dari sistem Bendungan Jambangan sebesar 400 liter per detik dengan rincian Kabupaten Pekalongan 200 liter per detik, Batang 50 liter per detik, dan Kota Pekalongan 150 liter per detik. Dibagi untuk 32 ribu sam- bungan rumah di tiga daerah ini.

Inilah mengapa Tirta Utama, sampai saat ini hanya melayani SPAM regional dan hanya menyuplai ke PDAM kota. Untuk urusan di hilir, merupakan tanggungjawab PDAM kota. Misalnya, untuk SPAM Bregas, Tirta Utama hanya mensuplai 80%, sisanya yang 20% disiapkan PDAM. Sehingga dengan demikian ketergantungan PDAM kepada Tirta Utama masih sangat tinggi. Hampir 100 persen.

Namun demikian, Tirta Utama belum puas untuk memberikan pelayanan. Banyak perencanaan-perencanaan ke depan yang akan dikembangkan dalam upayanya menyalurkan air bersih. Rencananya, hingga tahun 2040, Tirta Utama bakal menyiapkan 10 SPAM Regional. Harapannya semua target ini bisa terealisasi. Hal ini penting terutama untuk menghubungkan kebutuhan air bersih di seluruh kabupaten dan kota di wilayah Jawa Tengah.

Namun untuk mewujudkan itu memang bukan perkara mudah. Persoalan klasik yang paling besar dihadapi, lagi-lagi menyangkut masalah pendanaan. Apalagi, dalam kondisi COVID 19, konsentrasi pendanaan pemerintah masih bertumpu dalam hal memperkecil penularan COVID 19.

Memang, sebagai korporasi Tirta Utama dituntut lebih kreatif dalam hal meningkatkan pendanaannya. Artinya tidak hanya mengandalkan pemerintah. Hanya saja, kendalanya ketika bermanuver, jika berhubungan dengan masyarakat, terutama soal penyesuaian tarif, dirasakan agak sulit. Sehingga alternatif lain dalam upaya pengadaan dana, Tirta Utama berinisiatif masuk ke sektor industri melalui kerjasama, terutama untuk bisa menyuntikkan dana subsidi.

Selain dilema persoalan dana, Tirta Utama saat ini juga tengah dirundung dilema menyangkut penurunan tanah di wilayah Pekalongan Jawa Tengah, yang per tahunnya mencapai enam sentimeter. Fenomena yang terjadi di wilayah Pantai Utara tersebut ditengarai karena di wilayah Kota Pekalongan merupakan jenis tanah endapan yang usianya tergolong masih muda.

Di sisi lain pemanfaatan air tanah di wilayah tersebut juga sangat tinggi. Pengambilan air tanah, menyebabkan terjadi lubang di bawahnya, lubang itu kemudian dilakukan pemampatan, lubang tertutup tapi terjadi penurunan tanah, karena dalamnya kosong. Jadi bisa karena itu, bisa juga karena aktivitas-aktivitas ekonomi yang membebani tanah. Karena itu, Tirta Utama diminta untuk konsentrasi di Kota Pekalongan melalui support air bersih melalui SPAM regional.

Kesadaran masyarakat disana sudah sangat tinggi untuk bisa memahami risiko pemanfaatan air tanah, untuk kemudian beralih memanfaatan air bersih melalui SPAM regional. (trustnews.id)

Kategori
Berita

Gubernur Resmikan SPAM Keburejo Dan Petanglong

PURWOREJO – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meresmikan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Keburejo, Rabu (7/10/2020). Memanfaatkan air dari Waduk Wadaslintang, SPAM Keburejo berkapasitas 600 liter perdetik, dan dialirkan ke Kabupaten Kebumen 400 liter perdetik untuk 32.000 sambungan rumah dan Kabupaten Purworejo 200 liter perdetik untuk 16.000 sambungan rumah.

Selain SPAM Keburejo, Ganjar juga meresmikan SPAM Petanglong yang melayani Kabupaten Pekalongan, Batang dan Kota Pekalongan. Potensi dari SPAM Petanglong berkapasitas 400 liter perdetik dengan memanfaatkan aliran sungai Sumilir.

“Hari ini saya resmikan dua SPAM, satu Keburejo yang melayani Kebumen dan Purworejo, satu Petanglong yang melayani Kabupaten dan Kota Pekalongan serta Batang. Alhamdulillah ini sudah berjalan dan sudah dialirkan ke rumah warga,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, kebutuhan air bersih memang sangat penting. Ia sendiri melihat di salah satu rumah di Purworejo, air yang biasa digunakan berwarna kuning dan informasinya mengandung zat besi terlalu tinggi.

“Ternyata tiap hari mereka kondisinya seperti itu, maka hari ini kita berikan air yang lebih bagus. SPAM Keburejo dan Petanglong ini kerjasama dengan kementerian pusat, provinsi dan daerah,” ucapnya.

Selain SPAM Keburejo dan Petanglong, ada juga proyek pembangunan SPAM di Wosusokas untuk melayani daerah Surakarta dan sekitarnya, SPAM Bergas daerah Brebes dan sekitarnya serta pembangunan SPAM di daerah lain.

“Ini memang mahal dan rumit, tapi kita harus memberikan pelayanan agar masyarakat mendapatkan air minum dengan kualitas baik. Beberapa proyek kami lakukan dengan mekanisme kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) agar lebih cepat,” pungkasnya.

Keberadaan SPAM itu disambut suka cita oleh warga. Nurbuwati, salah satu warga Purworejo itu sejak kecil hingga usianya kini 50 tahun, Ia terbiasa mandi dan mencuci dengan air sumur di rumahnya yang keruh dan berwarna kuning. 

“Sebelum ada air PAM ini, saya pakai air sumur dari sumber mata air di sini. Airnya warnanya kuning, kalau mencuci baju putih, itu bisa berubah warnanya jadi kuning,” katanya.

Karena warna kuning itulah, Nurbuwati dan beberapa warga lain memilih membeli air galon untuk keperluan memasak. Ia harus rela merogoh kocek cukup besar untuk keperluan ini.

“Sehari satu galon, kalau sebulan ya 30 galon. Pergalonnya itu 5000,” terangnya.

Dengan adanya air dari SPAM Keburejo itu, sekarang Ia bisa mandi, mencuci baju bahkan memasak dengan tenang. Sebab, air dari SPAM Kuburejo sangat jernih dan laik konsumsi.

“Alhamdulillah, sekarang sudah tidak ragu lagi kalau mau buat masak. Kalau dulu ndak berani pakai air sumur di sini. Kondisi air kuning di sini ya sejak dulu, sejak saya kecil sampai sekarang usia saya 50 tahun,” paparnya.

(humas.jatengprov.go.id)

Kategori
Berita

Resmikan Desa Wisata Sendangdalem, Bupati Kebumen Tanam Pohon Manggis Di Kaki Gunung Rayan

PADURESO – Bupati KH Yazid Mahfudz, membuka Festival Sendangdalem di Kawasan Bendungan Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Desa Sendangdalem, Kecamatan Padureso, Sabtu, 29 Februari 2020. Festival itu diselenggarakan sekaligus launching Sendangdalem sebagai Desa Wisata binaan PDAB Tirta Utama Jawa Tengah.

 Peresmian ditandai dengan potong tumpeng dan pelepasan balon ke udara oleh Bupati Yazid Mahfudz.

 “Saya berharap desa terus berkembang secara berkelanjutan. Dengan catatan, tidak boleh kehilangan kearifan lokalnya,” kata Yazid Mahfudz.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi ajang promosi dan media inovasi, untuk membuka dan meningkatkan daya tarik wisata di desa. “Saya  berharap desa-desa lain menyusul. Dengan tetap mempertahankan ciri khas, karakter keunikan dan keunggulan masing-masing,” imbuhnya.

Kepala Desa Sendangdalem, Yuli Imam Susanto, mengatakan Festival Sendangdalem tahun merupakan yang kedua kalinya. Tetapi, tahun ini sekaligus launching desa wisata binaan PDAB Tirta Utama.  

“Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat pentingnya menjaga sungai dan melestarikan alam. Selain juga untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Sendangdalem,” terangnya. 

Ia menjelaskan, pemerintah desa setempat menyiapkan lahan 5 hektare yang dikembangkan sebagai obyek wisata. Di lahan itu terdapat pasar, bumi perkemahan, panjat tebing, fub tubing, tapak uling. Ada juga wisata religi di makam Syekh Sabarudin.

“Ada juga ratusan kera yang populasinya masih terjada di Gunung Rayan menjadi daya tarik tersendiri,” ujarnya.

 Pada kesempatan itu, Bupati Yazid Mahfud juga menyempatkan diri menanam pohon manggis di kawasan Gunung Rayan.

(FB Humas Kebumen)

id_IDID